|
Apakah senam artistik membuat pertumbuhan tinggi badan terhambat? [Foto: Wikimedia Commons] |
Banyak orang tidak ingin anak-anak mereka ikut senam artistik dengan alasan bahwa olahraga ini bisa membuat pertumbuhan tinggi badan mereka terhambat. Pandangan ini diduga muncul karena mereka kerap menyaksikan para juara Olimpiade di cabang olahraga ini memiliki ciri fisik yang hampir mirip satu sama lain: tubuh mereka sangat pendek (baik perempuan dan laki-laki). Kecemasan lainnya ialah bahwa mulai berlatih senam artistik sejak kecil juga bisa menghambat pubertas.
Kita tentu bertanya:
apakah benar latihan senam artistik bisa memendekkan tubuh?
Sebagian anggapan ini sebetulnya muncul karena ada kesalahpahaman. Logikanya begini: bukan senam artistik yang membuat mereka menjadi pendek tetapi saat mengikuti senam artistik terjadi seleksi secara alami berdasarkan tinggi badan atlet masing-masing. Semakin pendek tubuh seorang atlet, semakin mudah ia melakukan beragam gerakan senam artistik. Maka dari itu, atlet senam yang bertubuh relatif tinggi kesulitan dan akhirnya tersingkir dengan sendirinya. Tak heran kita hanya menjumpai atlet-atlet senam artistik dengan tinggi tubuh sekitar 150-160an cm. Memang ada beberapa kasus pengecualian tetapi umumnya tinggi badan mereka memang sekitar itu.
Namun, selain itu ada juga banyak faktor lain yang bisa menentukan tinggi badan seorang atlet senam artistik. Berikut penjelasannya.
Durasi latihan
Pesenam elit sering sudah mulai dilatih secara intensif sejak usia sangat muda. Bahkan jika dibandingkan cabang olahraga lain, senam terbilang sangat dini. Pesenam muda mulai berlatih sebelum pubertas. Sementara itu, para atlet di cabang olahraga seperti tenis, atletik, renang mulai latihan secara intensif setelah pubertas.
Rata-rata usia pesenam putra mulai masuk masa latihan intensif sejak usia 11,5 tahun dan untuk putri malah lebih muda lagi: 10,5 tahun. Para pesenam pemenang Olimpiade bahkan mulai jauh lebih awal dari rata-rata. Ambil contoh Johnathan Horton (5 tahun), Shawn Johnson (3 tahun), Li Xiaopeng (6 tahun), Yang Wei (5 tahun). Bandingkan dengan perenang Michael Phelps (11 tahun), Usain Bolt (SMA), Lance Armstrong (12 tahun), Pele (15 tahun).
Lemak tubuh
Pesenam elit biasanya memiliki kadar lemak tubuh yang sangat rendah, bahkan sampai single digit. Dengan kata lain, massa otot mereka lebih dominan. Kalau dalam istilah kita, sangat 'kering'.
Masalahnya saat seorang anak memiliki kadar lemak tubuh yang terlalu rendah, tubuh mereka memberi reaksi dengan menunda pertumbuhan fisik.
Kenapa?
Karena lemak normalnya memproduksi hormon leptin yang populer disebut hormon 'kepuasan'. Ia muncul dalam tubuh jika kita merasa kenyang. Leptin juga memberi sinyal pada kelenjar hipotalamus dalam otak manusia mengenai kadar lemak dalam badan seseorang. Saat seorang anak kekurangan lemak, pertumbuhan mereka 'ditunda'.
Tulang
Pertumbuhan tulang yang agak terhambat memang mungkin saja bisa terjadi saat seseorang mulai berlatih senam sejak usia belia dengan intensitas latihan yang tergolong terlalu tinggi dan biasa ditemui dalam dunia senam artistik untuk tujuan kompetisi.
Setiap tulang memiliki cakram pertumbuhan yang bisa terpengaruh oleh hormon dan hal-hal lain misalnya kompresi yang berulang yang bisa diakibatkan gerakan senam yang repetitif.
Namun, jika latihan senam itu memiliki intensitas yang moderat, bisa jadi dampaknya pada pertumbuhan tulang juga tidak sebesar yang diduga. Makin dini seorang anak mulai latihan senam, makin besar dampaknya pada pertumbuhan tulang.
Simpulan
Jadi, jika Anda sudah dewasa [baca: lewat periode pubertas] dan ingin mencoba Fitartistic yang memiliki kemiripan dengan senam artistik ini, tidak ada kecemasan lagi soal tinggi badan karena potensi pertumbuhan tinggi badan Anda sudah mencapai titik maksimal. Justru, inilah saatnya Anda bisa berlatih dengan lebih lepas, tanpa cemas dengan tinggi badan lagi.
Namun, jika Anda ingin mengikutsertakan anak-anak Anda dalam senam artistik/ Fitartistic, ketahuilah bahwa efek senam artistik pada pertumbuhan mereka MUSTAHIL diprediksi secara pasti dan bergantung pada banyak sekali faktor, misalnya genetik, durasi dan intensitas latihan senam artistik, banyaknya cedera selama latihan, dan sebagainya. Intinya setiap anak memiliki pertumbuhan yang UNIK sehingga tidak bisa disamakan persis. Akan tetapi, bila memang belum yakin, silakan berkonsultasi pada dokter anak sehingga pertumbuhan mereka bisa dipantau agar pertumbuhan berat dan tinggi badan mereka bisa lebih maksimal. (*/Akhlis)