Cara latihan dan istirahat antara atlet senam artistik dan cabang olahraga lainnya mungkin mirip. Berlatih setiap hari beberapa jam sehari lalu tidur malam yang cukup (7-8 jam) untuk pemulihan (recovery) yang memadai.
Nah, itu semua tidak akan ada efek yang signifikan jika tidak dibarengi dengan pengaturan asupan. Mereka yang bermasalah dengan berat badan yang agak berlebihan dari ideal mungkin akan harus banyak mengetatkan jadwal makannya dan jumlah asupan. Kenapa mengatur berat badan diperlukan? Karena agar bisa bergerak dengan lincah dan efisien, atlet senam artistik perlu berada dalam rentang berat badan yang pas. Tidak terlalu rendah, tetapi juga jangan sampai melampaui batas maksimal karena menjadi terasa berat. Bila seorang atlet senam terlalu berat, ia akan lebih rentan cedera dan gerakan menjadi lebih terbatas. Sendi-sendi juga akan bekerja lebih keras bila berat badan berlebih, terutama sendi lutut (pada gerakan-gerakan lompatan dan sebagainya) dan sendi bahu dan pergelangan tangan (terutama saat gerakan-gerakan yang membalik tubuh seperti handstand, cartwheel, dan sebagainya).
Pengaturan makanan pada atlet senam artistik ini justru BERBEDA dan BERLAWANAN dari pola makan orang awam. Dalam hal kuantitas atau jumlah asupan, orang awam mungkin akan lebih banyak makan di pagi hari (karena kita dibiasakan untuk sarapan pagi sebagai bekal menjalani hari) dan makan siang dengan banyak juga tetapi makan malam cenderung lebih sedikit daripada kedua sebelumnya.
Pada pola makan atlet senam artistik, jumlah asupan TERBALIK. Maksudnya adalah seseorang disarankan untuk makan lebih sedikit di pagi hari.
Mengapa? Karena di pagi hari seorang atlet senam artistik biasanya menjalani latihan yang justru paling intens. Makan dengan asupan yang banyak dan cenderung sampai kenyang sekali justru akan membuat tubuh menjadi lebih berat dan ini akan kontraproduktif. Gerakan-gerakan akan menjadi lebih berat saat perut penuh dengan makanan, apalagi jika asupan didominasi karbohidrat dan protein serta lemak yang jumlahnya begitu banyak dan berjejal dalam pencernaan.
Lalu apa yang mesti dimakan oleh atlet senam artistik di pagi hari sebelum berlatih? Jonathan Sianturi menyarankan buah yang mengenyangkan seperti pisang bisa dipilih sebagai pengganti nasi uduk atau lontong sayur yang menjadi menu favorit sarapan pagi. Cukupkan pisang saja? Tidak. Ia juga menyarankan untuk mengonsumsi sumber protein seperti telur ayam rebus. Berapa butir? Dua atau tiga lebih baik.
Begitu siang menjelang dan waktu makan siang tiba, mereka dipersilakan untuk makan lebih banyak dengan kandungan nutrisi yang bervariasi. Jumlahnya juga lebih bebas daripada makan pagi.
Untuk makan malam, atlet bahkan diperbolehkan untuk menambah asupan nutrisi dalam jumlah yang lebih banyak daripada makan pagi. Buah dan sayur sangat disarankan, serta sumber protein baik hewani dan nabati juga direkomendasikan. (*/)
Tentang FITARTISTIC
Kamis, 07 Maret 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Latihan Gymnastics Selama Pandemi
Di masa PSBB akibat pandemi tahun ini, kami masih mengalami kendala untuk mengadakan latihan. Gedung Senam ditutup sementara waktu. Namun, ...
-
SOSOK Jonathan Mangiring Sianturi sudah dikenal luas dalam dunia senam Indonesia. Pria kelahiran Jakarta tahun 1972 ini termasuk salah...
-
Yuri van Gelder di ring tahun 2008. Mungkinkah mulai berlatih senam artistik di usia 20-an? Jawabannya tergantung jenis kelamin. [Foto: Wi...
-
BAGAIMANA saya bisa melakukan split dengan lebih mudah? Mungkin begitu pertanyaan yang tersimpan dalam kepala Anda tiap kali melihat ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar