Sejumlah istilah yang populer dalam dunia senam misalnya adalah salto, meroda (cartwheel), handspring, handstand, forward roll, arial dan tuck.
Pesenam putra asal Italia Alberto Braglia bertanding di nomor kuda-kuda pelana pada tahun 1906 saat olimpiade Musim Panas. (Wikimedia Commons) |
Sejarah Senam
Senam berkembang dari latihan kebugaran dan keelokan yang diciptakan orang Yunani Kuno. Secara harfiah, sebetulnya “gymnastics” bermakna “berolahraga dengan telanjang” tetapi dalam perkembangannya karena norma-norma yang berlaku, tentu saja hal itu tidak memungkinkan. Hal ini dimungkinkan karena dahulu senam memang cuma dilakukan para atlet putra. Tidak ada perempuan melakukannya. Di masa modern, baik pria dan perempuan bisa menjadi atlet senam.
Senam mencakup beragam keterampilan fisik seperti naik dan turun dari punggung kuda (yang kemudian menginspirasi ‘pommel horse’ atau kuda-kuda pelana) serta berbagai jenis keterampilan sirkus dan akrobatik lain yang kerap mengundang decak kagum orang awam yang menyaksikan.
Di zaman dahulu, istilah “senam” menyiratkan jenis latihan fisik yang dilakukan oleh para pria di sebuah “gymnasium”, untuk meningkatkan kekuatan, kelincahan, koordinasi dan kondisi fisik, yakni suatu tempat yang dibangun untuk tujuan penyelenggaraan pendidikan fisik dan intelektual. Jadi di era tersebut, sudah ada kesadaran bahwa kecerdasan dan kebugaran fisik adalah dua aspek yang tidak bisa dipisahkan. Harus diseimbangkan untuk mencapai kualitas kehidupan yang terbaik.
Senam dilakukan dengan alat-alat yang tidak murah karena ada sistem dalam penataan olah tubuhnya. Kita harus menggunakan gelang-gelang atau ring, bar atau palang, dan alat / apparatus lain yang ukuran dan dimensinya sudah ditentukan secara global karena olahraga ini dipertandingkan secara internasional di Olimpiade.
Hingga abad pertengahan di Eropa, senam dikenal dalam bentuk “tumbling” dan bentuk primitif dari apa yang sekarang kita kenala sebagai “vaulting”.
Tokoh-tokoh Senam
‘Kakek’ senam modern bernama Johann Christoph Friedrich Guts Uths (1759-1839). Beliau bekerja sebagai guru di sekolah Philantropinist di kota Schnepfenthal. Ia berpandangan bahwa seharusnya senam dibagi dua menjadi senam alami dan senam artifisial. Senam alami yang ia maksud ialah jenis senam yang berfokus pada kesehatan dan fungsi tubuh. Sementara itu, senam artifisial berfokus pada gerakan-gerakan yang tidak lazim dilakukan manusia pada umumnya dan lebih mengutamakan aspek akrobatik dan keindahan gerak. Misalnya, nomor “pommel” terinspirasi oleh keharusan para pria di masa dahulu untuk menguasai cara dan teknik untuk naik kuda yang benar. Di kemudian hari, nomor ini berkembang sedemikian rupa hingga gerakan-gerakannya tidak sekadar untuk menaiki punggung kuda namun berubah ke arah akrobatik yang memukau dan sangat mengandalkan kekuatan tubuh bagian atas.Bapak senam modern ialah Friedrich Ludwig Jahn yang menggagas gerakan Turnverein dianggap berjasa menyebarkan senam ke seluruh dunia. Ia merintis kompetisi senam pertama di dunia di lapangan terbuka di Berlin.
Uniknya, Jahn terbelit dalam pusaran politik. Berpandangan nasionalis, ia menghendaki penyatuan Jerman dan ingin membangun pertahanan negaranya dan di saat yang sama menyingkirkan Prussia dari pengaruh Perancis. Begitu ada insiden pembunuhan penulis August von Kotzebue tahun 1819 oleh seorang pesenam, raja Prussia saat itu Frederick William III menutup kira-kira 100 lapangan senam dan pusat senam di seluruh wilayah Prussia. Larangan terhadap senam baru dihapuskan tahun 1842.
Festival senam pertama diselenggarakan di Coburg tahun 1860 dan diikuti banyak pesenam di Jerman dan beberapa negara lain. Ini berkat emigrasi beberapa teman Jahn ke luar Jerman. (*/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar